- Back to Home »
- Sejarah Universitas di Indonesia
Posted by : Unknown
Kamis, 08 Januari 2015
Sejarah perguruan
tinggi di Indonesia bermula sejak pemerintah Hindia Belanda memberlakukan
Politik Etis, yang salah satu programnya adalah pendidikan. Program pendidikan
mendorong timbulnya sekolah-sekolah yang semula hanya sekolah dasar untuk
belajar membaca, menulis, dan menghitung, kemudian diperluas pada sekolah
menengah dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini yang kemudian menjadi cikal
bakal berkembangnya Universitas dan Fakultas di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Awalnya rintisan
perguruan tinggi perintisan ini hanya di bidang kesehatan saja. Pada tahun 1902
di Batavia didirikan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (School Tot
Opleiding van Inlandsche Artsen atau dikenal sebagai Sekolah Dokter Bumi
Putera) kemudian NIAS (Nerderlandsch Indische Artsen School) tahun 1913 di
Surabaya . Ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah sekolah tabib
tinggi GHS (Geneeskundige Hooge School) pada tahun 1927. Perguruan inilah yang
sebenarnya merupakan embrio kedokteran Universitas Indonesia.
Di Bandung tahun 1920
didirikan Technische Hooge School (THS) yang pada tahun itu juga dijadikan
perguruan tinggi negeri.[catatan 1] THS ini adalah embrio Institut Teknologi
Bandung. Pada tahun 1922 didirikan Textil Inrichting Bandoeng (TIB) ini lah
embrio Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung.
Pada tahun 1922
kemudian berdiri sekolah hukum (Rechts School) yang kemudian ditingkatkan
menjadi sekolah tinggi hukum (Recht hooge School) pada tahun 1924. Sekolah
tinggi inilah embrio Fakultas Hukum di Indonesia. Di Jakarta tahun 1940
didirikan Faculteit de Letterenen Wijsbegeste[2] yang kemudian menjadi Fakultas
Sastra dan Filsafat di Indonesia.
Di Bogor didirikan
sekolah tinggi pertanian (Landsbouwkundige Faculteit) pada tahun 1941[2] yang
sekarang disebut Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada zaman Jepang sampai awal
kemerdekaan, GHS ditutup dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dan NIAS
dijadikan satu dan diberikan nama Ika Dai Gakko (Sekolah Tinggi Kedokteran).
Dua hari setelah proklamasi, tanggal 19 Agustus 1945, pemerintah Indonesia
mendirikan Balai Pergoeroean Tinggi RI yang memiliki Pergoeroean Tinggi
Kedokteran. Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945.
Di masa perjuangan
revolusi fisik melawan Belanda (1946-1949) Pergoeroean Tinggi Kedokteran
mengungsi ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, (Klaten dan Malang). Sementara itu
pemerintah RI di Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi
Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1949 mendirikan Universitas Gadjah Mada.[2]
Pada awalnya hanya ada 2 Fakultas, yaitu Hukum dan Kesusasteraan yang bertempat
di pagelaran dan baru kemudian berangsur-angsur pindah ke kampus Bulak Sumur.
Pada zaman pendudukan,
di Batavia pihak Belanda mengusahakan dibukanya kembali GHS. Maka bukan hal
yang aneh ketika penyerahan kedaulatan, tahun 1949 timbul gagasan untuk
menjunjung tinggi ilmu pengetahuan tanpa membedakan warna kulit dan asal
keturunan. Kedua lembaga pendidikan bekas Belanda dan bekas Republik dijadikan
satu menjadi Universiteit Indonesia, Fakulteit Kedokteran, tanggal 2 Februari
1950, yang saat ini dikenal dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FKUI)
Universitas Islam
Indonesia (UII) Yogyakarta yang berdiri tanggal 8 Juli 1945 merupakan perguruan
tinggi swasta pertama dan tertua di Indonesia.